Cerita Wayang
“Kertawarman”
Diceritakan sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Pasir Putih
Jaya, yang dipimpin oleh seorang raja yang bernama Kertawarman, ia seorang raja
yang perkasa, arif serta bijaksana dalam melakukan tugasnya. Kerajaan ini cukup
makmur semenjak dipimpin oleh raja Kertawarman, sebelumnya kerajaan ini
dipimpin oleh ayahnya yang bernama Raden Prabu Wijaya, namun raja ini telah
meninggal dalam peperangan melawan kerajaan Pandawa Kencana dalam merebut
wilayah kekuasaannya. Raja Kertawarman terlahir dengan dua saudaranya yang
bernama Raden Brahmana putra, ia adalah kakak dari raja Kertawarman. Semasa
kepemimpinan Kertawarman, kakaknya itu tidak setuju dia diangkat menjadi raja,
kerena Raden Brahmana Putra merasa dirinyalah yang pantas menjadi seorang raja,
namun karna paman nya lebih percaya bahwa Kertawarmanlah yang pantas diangkat
menjadi seorang raja, karena dari kecil Kertawarman memiliki sifat yang taat
beragama,tidak sombong dan tunduk kepada kedua orang tua. Raja ini tidak jauh
beda karakternya dengan bapak Ir. SukarnoHatta
karena mempunyai jiwa dan pemikiran yang tulus dalam melakukan tugasnya menjadi
seorang pemimpin.
Suatu hari raja
Kertawarman bersemedih dikaki gunung gamo, ternyata dalam perjalanannya itu
telah di ikuti oleh kakaknya atau Raden Brahmana Putra yang akan berencana
untuk membunuh raja Kertawarman itu dengan Pedang Saktinya. Setelah sampai
dikaki gunung, Kertawarman melakukan semedih dalam gua lorong hantu ternyata
didalam gua itu ia melihat sebuah keris yang beterbangan dari sudut kesudut,
namun raja ini menyikapinya dengan yang positif dan ia berkata” Wahai penghuni
gua apapun itu yang anda perlihatkan ke saya, bagi saya itu adalah sambutan
yang sangat berharga”. Tidak lama kemudian keris itu berhenti dan menancak
disebuah batu yang runcing. Kemudian munculah seorang kakek tua yang berjubah
putih dan berkata kepada Kertawarman “wahai pemuda apa tujuan kedatangan anda
kesini” dan rajapun menjawab “saya kesini untuk bersemedih” dan kakek tua pun
menjawab “kalau itu tujuan anda lakukanlah dan saya akan menjaga selama anda
disini”. Dan kertawarman pun tersenyum kepada kakek itu dan ia pun mulai
melakukan semedih dalam gua itu dengan penuh konsentrasi. Tidak lama kemudian
datanglah Raden Brahmana Putra kedalam gua itu, dia ingin langsung membunuh
kertawarman dengan pedangnya. Mungkin karena kebusukan hati dari kakaknya
ternyata keris yang terbang tadi menusuk didada Raden Brahmana Putra, dan
Kertawarman pun tersintak dan ia kaget melihat kakaknya bersimbah darah karna
ada keris yang menancap didadanya. Kertawarman pun berkata “ kenapa ini bisa
terjadi? Siapa yang melakukannya??” dan kakaknya menjawab “ wahai saudaraku
maafkanlah aku karena tadi aku ingin membunuhmu, mungkin tuhan lebih tau
tentang niat dan kebusukan seseorang” dan kertawarman pun menjawab dengan
berlinangan air mata “ kakakku aku tidak pernah merasa kamu musuh dalam hidupku
dan kamu adalah kakak satu-satu yang aku miliki didunia ini’’ dan Raden
Brahmana Putra pun bilang “ Adikku kamu memang pantas menjadi seorang raja di
kerajaan Pasir Putih dan aku yakin kamulah orang yang satu-satunya bisa
memimpin seluruh penduduk kita, bukan aku saudaraku” dan Kertawarman pun dengan
histeris melihat kakaknya dan akhirnya Raden Brahmana Putra pun meninggal dunia
dalam pelukan raja Kertawarman. Setelah setahun kemudian raja kertawarman
menikah dengan seorang gadis desa yang bernama Dewi Larasati dan tidak lama
kemudian mereka mempunyai seorang anak laki-laki kelihatannya mereka bahagia
sekali dalam rumah tangganya. Dan kerajaannya pun semakin jaya semasa
kepemimpinannya dan seluruh rakyatnya pun secara ekonomi mereka sudah
sejahtera. Raja Kertawarman akan selalu berjayaaaa !.