Sabtu, 01 November 2014

Berkat kegigahan bisa menjadi enterpreneur


Selasa, pada tanggal 7 Oktober kamaren,  saya berkunjung dan melakukan wawancara ke salah satu usaha yang letaknya juga tidak begitu jauh dari rumah saya di Bekasi. Usaha tersebut memproduksi semen putih (mortar), dan memiliki badan hukum CV. Perkasa Jaya Mortar.  Perusahaan ini didirikan sekitar 6 tahun yang lalu oleh seorang bapak-bapak (52 tahun) yang bernama Eddy Ali Mustaffa, bapak 3 anak ini berasal dari daerah Jambi. Awal mulanya bapak Eddy ini yang berprofesi sebagai kuli bangunan di daerahnya dan kemudian hijrah dari jambi ke Bekasi sekitar tahun 1999, hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi yang tidak mendukung di daerahnya dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan di daerah tersebut. Hal tersebut sangat mendorong dan membulatkan tekatnya untuk memutuskan pergi  merantau ke daerah jawa ini. Setelah tiba di jawa dia bekerja di salah satu perusahaan gypsum, hingga tahun 2007 bapak ini berhenti bekerja dari perusahaan ini. Berkat pergaulannya yang masih terjalin baik dengan teman-teman lamanya (Bapak Iwan), rupanya ini merupakan salah satu peluang bagi bapak eddy untuk merubah hidupnya. Berhubungan teman lamanya tersebut sudah sukses jadi dia berniat untuk meminjamkan uang kepada bapak eddy sebagai modal utama untuk membuka usaha baru. Setelah dipinjamkan modal bapak eddy ini langsung membuka usaha yang memproduksi  semen putih, karena menurutnya semen ini banyak digunakan dan diminati oleh orang-orang dalam membangun rumah. Perusahaannya berhasil didirikan walaupun modal yang ada terbatas, namun banyak sekali rintangan dan tantangan yang dihadapinya, salah satu kelemahannya dalam mengelola keuangan usahanya, pasar yang tidak stabil, mesin-mesin yang rusak butuh perawatan, ongkos produksi yang tinggi, sampai-sampai usahanya hampir bangrut dan berniat untuk menjual sebagian asset yang tersisa. Saat masalah seperti ini bapak tersebut stress karena memikirkan usahanya yang semakin menurun. Namun dengan kegigihan, kerja keras dan berani resiko bapak ini mengambil cara lain untuk menyelesaikan masalahnya dengan melakukan pinjaman ke salah satu Bank swasta di bekasi dan beberapa waktu kemudian dana tersebut cair dan bisa digunakan untuk memperbaiki modal usahanya hingga waktu demi waktu usahanya secara pelan-pelan bangkit dan berkembang. Hingga kini bapak eddy telah memperoleh semua cita-citanya yaitu sudah memiliki rumah pribadi, mobil pribadi dan usaha yang mandiri.

SOSIAL ENTERPRENEUR



Sebelumnya social entrepreneur memang sudah marak diceritakan banyak orang dan mungkin sudah dikenali hingga ratusan tahun yang lalu, dimulai pencetus utama yaitu Florence Nightingale serta Robert Owen. Defenisi social entrepreneur sendiri mulai berkembang pada tahun 1980 yang dikemukakan oleh beberapa para ahli maupun tokoh-tokoh yang terdiri dari Rosabeth Moss Kanter, Bill Drayton, Charles Leadbeater dan Profesor Daniel Bell.
          Sosial entrepreneur  yaitu  individu yang sangat mengerti dengan permasalah social berdasarkan kemampuan yang dimiliki untuk bertindak melakukan perubahan social disekitarnya (social agent). Pertama sekali dalam bidang kesejahteraan, pendidikan maupun bidang  kesehatan dan keberhasilan kepemimpinannya diukur dari kemanfaatan dan dampak yang dirasakan masyarakat sekitar.
          Secara umum social entrepreneur merupakan social agent atau sering disebut dengan agen perubahan yang dianggap mempunyai kemampuan sebagai berikut:
(1) Melaksanakan cita-cita mengubah dan memperbaiki nilai-nilai sosial
(2) Menemu kenali berbagai peluang untuk melakukan perbaikan
(3) Selalu melibatkan diri dalam proses inovasi, adaptasi, pembelajaran
yang terus menerus
(4) Bertindak tanpa menghiraukan berbagai hambatan atau keterbatasan
yang dihadapinya
(5) Memiliki akuntabilitas dalam mempertanggungjawabkan hasil yang
dicapainya, kepada masyarakat
Sosial entrepreneur sangat berperan dalam kegiatan pembangunan khususnya dalam bidang ekonomi karena dianggap mampu menciptakan dan memberikan suatu nilai-nilai ekonomis dan social. Adapun hal yang dimaksud berdasarkan hal tersebut dapat dapat dilihat sebagai berikut:
v Menciptakan kesempatan kerja
Adapun manfaat dari segi ekonomi yang dirasakan masyarakat dari social entrepreneur di belahan negara di dunia yaitu berhasil menciptakan suatu lapangan kerja baru dan membuka kesempatan untuk orang lain bisa bekerja.
v Melakukan inovasi jasa yang dibutuhkan masyarakat
Adapun berbagai inovasi yang dilakukan oleh individu ataupun suatu organisasi social entrepreneur yaitu penanggulangan HIV dan narkoba, pemberantasan buta huruf,
kurang gizi. Hal ini entrepreneur sangat membantu pemerintah dalam penangan masalah social.


v Menjadi modal social
Keberhasilan diberbagai Negara Jerman dan Jepang karena akar
dari long-term relationship dan etika kerjasama yang mampu untuk menumbuhkan inovasi dan mengembangkan industry. Permasalahan yang sering muncul seperti kritis social disebabkan oleh modal yang tidak cukup memadai. Hal ini harus dilakukan suatu tindakan membangun jaringan kerja sama dalam peningkatan taraf hidup manusia baik daris segi pembangunan dan keuangan.
v Peningkatan Kesetaraan (equity promotion)
Peningkatan kesejahteraan merupakan salah satu tujuan dari pembangunan ekonomi. Sosial entrepreneur dapat membantu untuk menyelesaikan itu semua dan dapat mewujudkannya menjadi nyata. Dibalik mencari keuntungan bagi entrepreneur secara tidak langsung dapat mensejahterakan karyawannya dengan upah yang memadai bagi para pekerja.

Untuk sumber lain silahkan klik link berikut ini http://kolom.pacific.net.id/ind/media/PERANSOCIALENTREPRENEURSHIPDALAMPEMBANGUNAN.pd

Ciri-Ciri Enterpreneur




Manusia diciptakan oleh  tuhan dimuka bumi untuk hidup saling berdampingan, saling menghormati dengan yang lain. Manusia diberi hati dan pikiran untuk bisa bertindak dan berusaha untuk mencapai segala keinginan maupun tujuannnya. Semangat, ilmu dan kesehatan yang diberikan seharusnya dimanfaatkan  semaksimalkan mungkin agar bisa memperoleh sesuatu nilai yang lebih baik, hal tesebut bersangkutan dengan  manusia dan bekerja. Hal ini membutuhkan suatu jiwa social yang tinggi agar semua tujuan tercapai suatu dalam berusaha. Usaha yang  terbaik adalah usaha milik sendiri, menciptakan lapangan usaha, agar kita bisa memperkerjakan orang lain di perusahaan kita sendiri. Hal seperti ini tentunya harus membutuhkan suatu jiwa individual yang bisa mengelola, mengatur dan mengarahkan usaha kearah yang lebih maju, sehingga menimbulkan usaha-usaha yang dramatik dalam lingkungan masyarakat publik. Oleh karena itu jiwa seorang entrepreneur sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok usaha.
          Enterpreneur adalah wirausaha, menurut para ahli (Fadel Muhammad 1992) mengemukakan bahwa ciri seorang wirausaha adalah orang yang memiliki jiwa kepemimpinan, daya inovasi, sikap terhadap perubahan, working smart, visi ke depan, dan berani mengambil risiko. Berdasarkan hal demikian dapat diasumsikan untuk menjadi entrepreneur membutuhkan pendidikan juga yang berorientasi pada usaha-usaha yang dikembangkannya. Pendidikan jiwa seorang calon entrepreneur dapat diperoleh dari pendidikan formal Maupun informal yang ada disekitarnya
Menurut Buchari Alma (2007:26) mengatakan bahwa entrepreneurship merupakan suatu kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud memperoleh keuntungan (laba), memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang produksi atau distribusi barang-barang ekonomi atau jasa. Berdasarkan defenisi diatas dapat kita menyimpulkan sendiri bahwa entrepreneur adalah seorang individual yang membuka suatu usaha baru yang anggap mempunyai potensi untuk berkembang dan bisa menciptakan suatu lapangan kerja bagi orang lain dan menghasilkan profit ataupun keuntungan baginya. Adapun untuk ciri-ciri maupun karakteristik (menurut Winarto) dari jiwa seorang entrepreneur adalah sebagai berikut:
1.       Berani menghadapi resiko
artinya berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Dalam hal ini, tentu tidak semua risiko yang diambil, melainkan    hanya risiko yang telah diperhitungkan secara cermat.
2.       Menyukai tantangan
Segala sesuatu yang dilihat sebagai tantangan bukan masalah. Perubahan yang terus terjadi dan zaman yang serba canggih menjadi motivasi kemajuan, bukan menciutkan nyali seorang entrepreneur unggulan.
3.     Punya daya tahan yang tinggi
Seorang entrepreneur harus banyak akal dan tidak mudah putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun
4.     Punya visi jauh kedepan
Segala yang dilakukan punya tujuan jangka panjang meski dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu tertentu.
5.     Selalu berusaha memberikan yang terbaik
Entrepreneur akan mengarahkan semua potensi yang dimilikinya. Jika hal itu dirasa kurang, ia akan merekrut orang-orang yang lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik untuk pelanggan.
Bedasarkan hal tersebut sikap dan jiwa seorang entrepreneur dimiliki oleh individu yang berfikir kreatif dan inovatif dalam organisasi dan lingkungannya. Sumber lain silahkan klik link berikut ini
Sumber: (elib.unikom.ac.id/.../jbptunikompp-gdl-ajigumilar-16)