Manusia diciptakan oleh tuhan dimuka bumi untuk hidup saling
berdampingan, saling menghormati dengan yang lain. Manusia diberi hati dan
pikiran untuk bisa bertindak dan berusaha untuk mencapai segala keinginan maupun
tujuannnya. Semangat, ilmu dan kesehatan yang diberikan seharusnya
dimanfaatkan semaksimalkan mungkin agar
bisa memperoleh sesuatu nilai yang lebih baik, hal tesebut bersangkutan
dengan manusia dan bekerja. Hal ini
membutuhkan suatu jiwa social yang tinggi agar semua tujuan tercapai suatu
dalam berusaha. Usaha yang terbaik
adalah usaha milik sendiri, menciptakan lapangan usaha, agar kita bisa
memperkerjakan orang lain di perusahaan kita sendiri. Hal seperti ini tentunya
harus membutuhkan suatu jiwa individual yang bisa mengelola, mengatur dan
mengarahkan usaha kearah yang lebih maju, sehingga menimbulkan usaha-usaha yang
dramatik dalam lingkungan masyarakat publik. Oleh karena itu jiwa seorang
entrepreneur sangat dibutuhkan dalam suatu kelompok usaha.
Enterpreneur
adalah wirausaha, menurut para ahli (Fadel Muhammad 1992) mengemukakan bahwa ciri seorang wirausaha adalah
orang yang memiliki jiwa kepemimpinan, daya inovasi, sikap terhadap perubahan, working smart, visi ke depan, dan berani
mengambil risiko. Berdasarkan hal demikian dapat diasumsikan
untuk menjadi entrepreneur membutuhkan pendidikan juga yang berorientasi pada
usaha-usaha yang dikembangkannya. Pendidikan jiwa seorang calon entrepreneur
dapat diperoleh dari pendidikan formal Maupun informal yang ada disekitarnya
Menurut Buchari Alma (2007:26) mengatakan bahwa
entrepreneurship merupakan suatu kegiatan individual atau
kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud memperoleh keuntungan (laba),
memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang produksi atau distribusi
barang-barang ekonomi atau jasa. Berdasarkan defenisi diatas dapat kita
menyimpulkan sendiri bahwa entrepreneur adalah seorang individual yang membuka
suatu usaha baru yang anggap mempunyai potensi untuk berkembang dan bisa
menciptakan suatu lapangan kerja bagi orang lain dan menghasilkan profit
ataupun keuntungan baginya. Adapun untuk ciri-ciri maupun karakteristik
(menurut Winarto) dari jiwa seorang entrepreneur adalah sebagai berikut:
1.
Berani menghadapi resiko
artinya berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh risiko. Dalam hal ini, tentu tidak semua risiko yang
diambil, melainkan hanya risiko yang
telah diperhitungkan secara cermat.
2.
Menyukai tantangan
Segala sesuatu yang dilihat sebagai tantangan bukan
masalah. Perubahan yang terus terjadi dan zaman yang serba canggih menjadi
motivasi kemajuan, bukan menciutkan nyali seorang entrepreneur unggulan.
3. Punya daya tahan yang
tinggi
Seorang entrepreneur harus banyak akal dan tidak mudah
putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan dan tekun
4. Punya visi jauh kedepan
Segala yang dilakukan punya tujuan jangka panjang meski
dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka waktu
tertentu.
5. Selalu berusaha
memberikan yang terbaik
Entrepreneur akan mengarahkan semua potensi yang
dimilikinya. Jika hal itu dirasa kurang, ia akan merekrut orang-orang yang
lebih berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik untuk pelanggan.
Bedasarkan hal tersebut sikap dan jiwa
seorang entrepreneur dimiliki oleh individu yang berfikir kreatif dan inovatif
dalam organisasi dan lingkungannya. Sumber lain silahkan klik link berikut ini
Sumber: (elib.unikom.ac.id/.../jbptunikompp-gdl-ajigumilar-16)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar